WaraNews.id –– Menjelang pengumuman kelulusan siswa SD dan SMP yang dijadwalkan awal Juni 2025, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan larangan pelaksanaan acara perpisahan di luar lingkungan sekolah. Larangan ini berlaku untuk semua jenjang, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP.
Munafri menekankan, perpisahan cukup digelar secara sederhana di sekolah masing-masing, tanpa perlu mengadakan acara mewah yang berisiko menimbulkan beban finansial bagi orang tua siswa.
“Jangan ada lagi kegiatan yang memberatkan orang tua ataupun siswa itu sendiri. Apalagi dibuat seperti wisuda, ini baru tamat SD. Cukup ditutup dengan upacara, selesai,” tegasnya.
Instruksi tersebut telah disampaikan ke Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk diteruskan ke seluruh sekolah. Wali Kota yang akrab disapa Appi itu juga menyoroti kegiatan perpisahan di luar sekolah yang berpotensi menciptakan kesenjangan sosial di kalangan siswa dan orang tua.
Namun, Munafri tetap memberi ruang bagi acara perpisahan yang digelar secara sukarela dan tidak membebani pihak lain. “Kalau misalnya ada orang tua siswa yang ingin membiayai secara penuh tanpa membebani yang lain, silakan saja,” ujarnya.
Munafri juga menegaskan bahwa pihak sekolah yang melanggar ketentuan ini akan dikenai sanksi. “Kepala sekolah yang akan jadi sasaran,” tutupnya.
Dukungan DPRD Kota Makassar
Kebijakan ini mendapat dukungan dari Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar, Muchlis A. Misbah. Ia menilai keputusan Wali Kota sudah tepat, mengingat tidak semua orang tua memiliki kemampuan ekonomi yang sama.
“Tidak perlu menggelar acara di luar, apalagi di hotel. Cukup di sekolah saja. Saya mendukung penuh langkah Pak Appi,” kata Muchlis.
Menurutnya, acara perpisahan yang terlalu mewah hanya akan memperlebar kesenjangan sosial di antara siswa. Ia juga menekankan pentingnya kebersamaan dan nilai-nilai kesederhanaan dalam momen perpisahan sekolah.
“Kalau ada yang mau membantu, silakan. Tapi jika sampai membebani dan cenderung memaksa orang tua, lebih baik tidak usah,” ujarnya.
Muchlis pun menegaskan bahwa inti dari acara perpisahan adalah kebersamaan, bukan kemewahan. “Yang penting acaranya bermakna, bukan tempatnya yang mewah,” tandasnya.