WaraNews.id — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi menunjuk Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog). Keputusan tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025, yang diterbitkan pada 7 Februari 2025.
Novi Helmy Prasetya, yang lahir pada 10 November 1971 di Bangkalan, Jawa Timur, merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1993, dengan kecabangan Infanteri. Ia dikenal sebagai anggota pasukan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Sepanjang perjalanan karier militernya, Novi Helmy mengisi sejumlah posisi strategis. Kariernya dimulai dengan jabatan sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri 125/Simbisa dan Yonif 100/Prajurit Setia. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) di satuan Kopassus, yang mengharuskan dia memiliki keahlian analisis strategis dalam memetakan situasi.
Sebelum dipercaya memimpin Bulog, Novi Helmy menjabat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI sejak 21 Februari 2024. Dalam peran ini, ia berfokus pada pembangunan hubungan antara TNI dan masyarakat serta mendukung kebijakan pertahanan negara dengan pendekatan sosial dan teritorial.
Novi juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda, yang bertanggung jawab atas wilayah Aceh. Di sana, ia memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas keamanan dan mendukung pembangunan daerah, khususnya mengingat sejarah panjang wilayah tersebut dalam aspek pertahanan dan keamanan.
Selama kariernya, Novi Helmy juga terlibat dalam berbagai operasi penting, baik di dalam maupun luar negeri. Di antaranya adalah:
- Operasi Timor Timur (1996 dan 1999), di mana ia terlibat dalam misi militer sebelum referendum kemerdekaan.
- Pengamanan VVIP RI 1, di mana ia menjadi bagian dari tim pengamanan Presiden Republik Indonesia dalam sejumlah kunjungan kenegaraan, termasuk di Rusia (2013), Inggris (2004), dan Jerman (2015).
Pengangkatan Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog diharapkan dapat membawa inovasi dan pengelolaan logistik yang lebih efisien, sejalan dengan visi Kementerian BUMN dalam meningkatkan kinerja perusahaan pelat merah tersebut.