Kementerian Luar Negeri Taiwan Gelar “Pekan Kesetaraan Gender Taiwan” di New York

Duta Besar Tom Chih-Chiang Lee, Kantor Ekonomi dan Kebudayaan Taipei (TECO) di New York (barisan depan tengah). Foto dari kiri ke kanan, Mantan Duta Besar Departemen Luar Negeri AS untuk masalah perempuan global, Kelley Currie, Wakil Perdana Menteri Kerajaan Eswatini Thulisile, Duta Besar keliling Taiwan Liu Po-chun, dan Ketua Egret Cultural and Educational Foundation, Lu Chia-hui berfoto bersama di acara Pekan Kesetaraan Gender Taiwan yg bertajuk “Taiwan Main Stage-Celebrating Women’s Resilience and Progress” 12 Maret 2025 di New York.

WaraNews.id — Kementerian Luar Negeri Taiwan (MOFA) mengadakan rangkaian acara bertajuk “Pekan Kesetaraan Gender Taiwan 2025” (Taiwan Gender Equality Week/TGEW) di New York, Amerika Serikat. Kegiatan ini dimulai pada 10 Maret dan akan berlangsung hingga 21 Maret 2025. Acara tersebut diselenggarakan sesuai dengan tema utama sesi ke-69 Komisi Status Perempuan PBB (CSW).

Salah satu acara utama, *Taiwan Women’s Power Cultural Night*, berlangsung pada 12 Maret di Kantor Perwakilan Taiwan di New York. Mengangkat tema “Taiwan Main Stage: Celebrating Women’s Resilience and Progress,” acara ini menampilkan kejutan spesial berupa video rekaman dari mantan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen. Dalam video tersebut, Tsai memaparkan pencapaian Taiwan dalam bidang kesetaraan gender selama beberapa tahun terakhir.

Wakil Perdana Menteri Kerajaan Eswatini Thulisile Dladla, mantan Duta Besar Departemen Luar Negeri AS untuk Masalah Perempuan Global Kelley Currie, dan Duta Besar keliling Taiwan Liu Po-chun turut hadir memberikan pidato kunci dalam acara ini.

Dalam pidato pembukaannya, Kepala Kantor Perwakilan Taiwan di New York, Lee Chih-chiang, menekankan bahwa Taiwan telah berupaya maksimal dalam pemberdayaan perempuan dan mencapai hasil signifikan. Ia juga menyatakan bahwa kesetaraan gender adalah hak asasi manusia yang mendasar, yang harus diperjuangkan oleh setiap negara.

Tsai Ing-wen dalam video yang ditayangkan juga mengungkapkan pencapaian-pencapaian penting yang telah diraih Taiwan dalam kesetaraan gender. Salah satu pencapaian utama adalah peningkatan proporsi perempuan di parlemen Taiwan, yang telah melampaui 30% sejak 2012 dan mencapai lebih dari 40% pada 2020. Selain itu, berdasarkan Indeks Norma Sosial Gender (SIGI) dari OECD 2023, Taiwan menempati peringkat keenam di dunia dan pertama di Asia dalam hal kesetaraan gender.

Meskipun Taiwan dikecualikan dari organisasi internasional, Tsai menegaskan komitmen Taiwan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, serta untuk membangun masyarakat yang lebih setara. “Ketika individu tidak diperlakukan berdasarkan gender, seluruh negara dan pemerintah akan mendapat manfaat,” ujar Tsai.

Wakil Perdana Menteri Eswatini, Thulisile Dladla, menyatakan bahwa dengan dukungan Taiwan, negara Afrika tersebut telah mencapai banyak kemajuan dalam hak-hak perempuan, seperti pendanaan untuk perempuan melalui dana kredit mikro, pelatihan kewirausahaan, serta pemberian beasiswa pendidikan tinggi.

Sementara itu, mantan Duta Besar Departemen Luar Negeri AS untuk Masalah Perempuan Global, Kelley Currie, berharap Taiwan dan AS terus bekerja sama dalam mempromosikan pemberdayaan perempuan dan meningkatkan peran Taiwan dalam organisasi internasional, termasuk PBB.

Duta Besar keliling Taiwan, Liu Po-chun, menyatakan bahwa Taiwan dan AS memiliki nilai-nilai universal yang sama dalam mendorong pemberdayaan perempuan dan bekerja sama untuk kebaikan global.

Sebagai bagian dari perayaan, Ketua Egret Cultural and Educational Foundation, Lu Chia-hui, mengadakan konser piano multimedia bertema “Harapan.” Pertunjukan ini menggabungkan musik, gambar, dan teknologi untuk menggambarkan nilai-nilai perdamaian, cinta, dan harapan yang dijunjung tinggi oleh perempuan Taiwan di tengah ketidakstabilan global.

Selain itu, para tamu undangan juga diajak berpartisipasi dalam karya seni kolaboratif berupa mozaik kupu-kupu berwarna-warni, yang akhirnya membentuk gambar pulau Taiwan. Karya ini melambangkan perjalanan perempuan yang telah berhasil melewati tantangan hidup, serta ketangguhan dan kemandirian mereka.

Acara ini juga menampilkan berbagai pencapaian Taiwan dalam kesetaraan gender, partisipasi perempuan dalam politik, ekonomi, serta pendidikan dan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Selain itu, lebih dari 200 pejabat dari negara sahabat dan perwakilan NGO hadir, dan acara ini juga disiarkan secara langsung melalui media sosial serta YouTube MOFA Taiwan.

Pekan Kesetaraan Gender Taiwan ini juga mencakup pertemuan paralel NGO CSW69 pada 11 Maret, yang difokuskan pada pembahasan kepemimpinan perempuan muda di bidang kesetaraan gender. Kegiatan ini sejalan dengan tren internasional yang mendorong partisipasi aktif pemuda dalam masalah kesetaraan gender.

Melalui rangkaian acara ini, Taiwan terus menunjukkan komitmennya dalam mempromosikan kesetaraan gender, baik di dalam negeri maupun di panggung internasional. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Taiwan berupaya menginspirasi negara-negara lain untuk bekerja bersama dalam mencapai kesetaraan gender yang sejati dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *