WaraNews.id — Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Gowa, Andi Tenri Indah, tampil sebagai salah satu tokoh sentral dalam peringatan Hari Kartini Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang digelar di Baruga Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Rabu (30/4/2025).
Dalam kegiatan yang dihadiri ratusan perempuan dari berbagai organisasi wanita dan TP PKK kabupaten/kota se-Sulsel ini, Andi Tenri Indah menerima penghargaan berupa sertifikat atas perannya dalam kegiatan Preloved Charity yang mendukung UMKM penyintas. Tak hanya itu, Kabupaten Gowa juga mendapatkan bantuan modal dari Pemprov Sulsel untuk mendukung pelaku UMKM pengrajin sutera lokal.
“Penghargaan dan bantuan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah kabupaten dan provinsi sangat penting dalam mendorong kemajuan UMKM, khususnya yang dikelola oleh perempuan. Kami akan terus berupaya agar pelaku UMKM di Gowa, terutama ibu-ibu pengrajin, dapat naik kelas dan mandiri secara ekonomi,” ujar Andi Tenri Indah yang juga Anggota DPRD Provinsi Sulsel di Komisi E.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Naoemi Octarina, turut menyampaikan pentingnya peran perempuan dalam membentuk generasi yang sehat dan berkualitas. Ia menyoroti masih rendahnya capaian imunisasi dasar lengkap di sejumlah daerah serta fenomena orang tua yang enggan memberikan imunisasi kepada anaknya.
Naoemi mengajak seluruh kader PKK untuk aktif memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat serta meningkatkan pengawasan terhadap pengasuhan anak.
“Ibu adalah madrasah pertama. Jangan sembarangan menitipkan anak karena kesalahan pola asuh bisa berdampak jangka panjang pada tumbuh kembang mereka,” pesannya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, menyampaikan komitmen besar dalam mendukung upaya penanganan stunting dan peningkatan akses pendidikan anak di Sulsel. Dalam pernyataan tegasnya, Fatmawati mengumumkan bahwa seluruh gajinya sebagai wakil gubernur setiap bulan akan disumbangkan untuk program penurunan stunting dan pengurangan angka anak putus sekolah.
“Saya nyatakan hari ini, gaji saya setiap bulan saya peruntukkan untuk mengatasi penurunan angka stunting dan menekan angka putus sekolah, karena kita masih memiliki 140 ribu anak yang tidak sekolah,” ungkap Fatmawati.
Fatmawati, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulsel, meminta seluruh Ketua TP PKK kabupaten/kota untuk bersinergi menyuplai data akurat di daerah masing-masing. Ia menjelaskan bahwa Pemprov Sulsel akan melakukan intervensi langsung selama tiga bulan ke depan di 502 lokus desa dan kelurahan.
Ia juga menegaskan komitmennya melawan kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk di lingkungan pendidikan dan rumah ibadah. “Jika pelakunya tenaga pendidik, maka akan langsung dinonaktifkan. Tidak ada maaf untuk pelaku kekerasan terhadap anak dan perempuan,” tegasnya.
Peringatan Hari Kartini Sulsel tahun ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga wadah untuk memperkuat peran strategis perempuan dalam pembangunan daerah. Seluruh rangkaian acara menjadi refleksi nyata terhadap semangat juang R.A. Kartini yang kini diteruskan oleh para pemimpin perempuan Sulsel di berbagai lini, dari pemberdayaan ekonomi hingga advokasi sosial dan pendidikan.