WaraNews.id — Pada Rabu pagi, Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi dengan tinggi letusan mencapai 1.000 meter di atas puncak.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu, 12 Maret 2025, pukul 05.49 WIB, dengan tinggi kolom letusan sekitar 1.000 meter di atas puncak, atau 4.676 meter di atas permukaan laut,” kata Ghufron Alwi, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas tebal mengarah ke timur laut dan timur. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 126 detik.
Menurut catatan petugas, Gunung Semeru telah mengalami erupsi sebanyak lima kali pada Rabu, mulai pukul 00.41 WIB hingga 06.00 WIB, dengan tinggi letusan bervariasi antara 500 meter hingga 1 kilometer di atas puncak.
Meski terjadi erupsi, aktivitas warga di lereng Gunung Semeru tidak terdampak, dan mereka tetap beraktivitas seperti biasa.
Ghufron menjelaskan bahwa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait status waspada Gunung Semeru. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi). Selain itu, di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” tambahnya.
Selain itu, Ghufron mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Masyarakat juga diminta waspada terhadap potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.