WaraNews.id — Desa Tompo Bulu, yang terletak di Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, merupakan satu-satunya desa yang ada di wilayah tersebut. Desa ini memiliki keunikan yang luar biasa karena berada di kawasan Gugusan Batu Karst terbesar kedua di dunia, setelah Cina, dan merupakan bagian dari Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Selain itu, Desa Tompo Bulu juga tercatat sebagai bagian dari Taman Bumi Geopark Maros Pangkep yang memiliki berbagai potensi wisata yang menarik.
Salah satu daya tarik utama Desa Tompo Bulu adalah wisata pendakian Gunung Bulusaraung, yang merupakan salah satu dari tujuh situs wisata andalan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Gunung ini bahkan dikenal di kalangan pendaki, baik dari Indonesia maupun mancanegara, sebagai bagian dari gunung tertinggi keempat di Sulawesi Selatan. Selain pendakian Gunung Bulusaraung, ada juga pendakian ke Batu Putih dan berbagai destinasi alam lainnya seperti Air Terjun Tombolo, Gua Horisontal Marakallang, Passosoang Tunabbaka, Panrandare, dan Gua Vertikal Paenre.
Keunikan alam Desa Tompo Bulu juga terwujud dalam kehadiran satwa endemik Sulawesi, seperti Tarsius, Macaca maura, burung rangkong, dan Elang Sulawesi. Kicauan burung berbagai jenis yang dapat ditemukan di desa ini menambah pesona keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Selain itu, panorama persawahan yang hijau juga menambah daya tarik wisatawan. Beberapa area persawahan yang terkenal di desa ini antara lain Persawahan Bolapattung, Balana, Lanra’a, Kasabballang, Tammugu, Camba Cina, dan Lembang. Persawahan Lembang bahkan telah dijadikan taman wisata buatan yang dilengkapi dengan spot selfie seperti balon udara, gazebo di berbagai sudut sawah, tempat pembuatan gula aren, serta susur sungai.
Desa Tompo Bulu juga menawarkan pengalaman edukasi yang menarik, mulai dari penanaman padi, kacang tanah (September- Oktober), sadap aren, peternakan lebah trigona, hingga peternakan sapi. Sementara itu, dalam hal budaya, masyarakat setempat masih mempertahankan tradisi dan kebiasaan yang khas, seperti pertunjukan Mappadendang (pesta panen), musik gambus, anggaru, tari-tarian, dan pesta rakyat.
Sebagai desa yang kaya akan potensi wisata, Desa Tompo Bulu juga memiliki berbagai makanan khas yang menggugah selera, antara lain Taripan, Roko’roko, madu hutan, Beppa Kambing, Beppa Letto, gula merah, Teng Teng Kacang Tanah, jahe, kemiri, beras organik, sayur Tunas Aren, Air Nira Aren, Sayur Pakis, Sayur Daun Kara-kara, Belut, Kepiting, dan Tunas Rotan.
Kearifan Lokal yang Kental
Desa Tompo Bulu sangat menjaga dan memelihara kearifan lokal yang ada. Salah satu peraturan yang berlaku di desa ini adalah setiap pasangan calon pengantin diwajibkan menanam dua pohon durian sebelum akad nikah dilaksanakan. Selain itu, pernikahan di Desa Tompo Bulu hanya dilaksanakan pada hari Jumat saja, dan setiap Jumat, kegiatan “Jumat Bersih” dilakukan sepanjang tahun. Tradisi lainnya yang masih dilestarikan adalah Upacara Mappalili (turun sawah), serta tradisi Ammurang (berburu hama babi) yang khusus dilakukan di area persawahan dan perkebunan warga di luar kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Uniknya, setiap perempuan di desa ini, baik anak-anak maupun orang tua, diwajibkan mengenakan kerudung saat keluar rumah.
Sejarah Desa Tompo Bulu
Menurut tokoh adat dan masyarakat setempat, Desa Tompo Bulu telah ada sejak sebelum tahun Masehi. Pada masa awal berdirinya, desa ini dipimpin oleh empat wilayah kakaraengan, yaitu Karaeng Balocci, Karaeng Ammarro, Karaeng Tonasa, dan Karaeng Padattanga. Pada bulan April 1964, Desa Tompo Bulu mulai dipimpin oleh kepala desa pertama yang menjabat hingga tahun 2001 dengan masa jabatan selama 37 tahun. Desa ini memiliki dua dusun, yaitu Dusun I Bulu-bulu dan Dusun II Padattangaraya, yang masing-masing terbagi dalam 4 rukun keluarga dan 12 rukun tetangga.
Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Rompegading di Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, dan Desa Timpuseng di Kecamatan Camba, Kabupaten Maros.
Prestasi Desa Tompo Bulu
Desa Tompo Bulu telah meraih berbagai prestasi dalam bidang wisata dan pembangunan, di antaranya:
- 500 Desa Terbaik ADWI 2022
Juara 1 Desa Wisata Tingkat Kabupaten 2022
Juara 2 Lomba Desa Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan 2023
Juara 1 Lomba Desa Tingkat Kabupaten 2023
75 Desa Wisata Terbaik ADWI 2023
7 Desa Terbaik Desa Wisata Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan 2023
Juara 1 Desa Wisata Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2023
Juara 1 Lomba Desa dan Kelurahan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2023
Juara 1 Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Kecamatan 2023
Jenis Wisata yang Tersedia di Desa Tompo Bulu - Pendakian Gunung Bulusaraung (Tersedia sepanjang tahun)
Taman Wisata Lembang (Tersedia sepanjang tahun)
Pendakian Gunung Batu Pute (Tersedia sepanjang tahun)
Jelajah Kampung Minggi dan Tosempo (Juli-September)
Pengamatan Satwa Endemik Khas Sulawesi (Januari-Desember)
Susur Sungai (Desember-Maret)
Kunjungan Pengrajin Gula Aren (Juni-November)
Panen Kacang Tanah (Oktober-November)
Air Terjun Tombolo (Desember-Mei).Dengan segala potensi alam, budaya, dan kearifan lokal yang dimiliki, Desa Tompo Bulu menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Sulawesi Selatan.