Dari Bugis ke Malaka: Sitti Maesurah Raih Gelar Doktor dan Ungkap Harmoni Antar Etnis

DR Sitti Maesurah saat meraih gelar Doktor di Unhas.

WaraNews.id — Sitti Maesurah, yang akrab disapa Rara, resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Komunikasi setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka di Pascasarjana Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar, pada Selasa, 25 Februari 2025. Sidang yang digelar di Aula Prof. Fachruddin, Lantai 1, UNHAS ini menyaksikan perjalanan akademik yang penuh tantangan bagi Rara.

Dalam disertasinya berjudul “Bugis Perantau dan Warga Lokal: Studi Integrasi Etnis di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur dari Perspektif Komunikasi Antar Budaya,” Rara mengangkat topik yang relevan dengan dinamika sosial budaya di Indonesia. Ia menganalisis secara mendalam proses integrasi etnis antara masyarakat Bugis perantau dan warga lokal di Kabupaten Malaka, Provinsi NTT, melalui perspektif komunikasi antar budaya.

“Saya sangat bersyukur alhamdulillah, hari ini saya berhasil menyelesaikan ujian promosi doktor dan berhak menyandang gelar Doktor. Semua ini berkat bimbingan, motivasi, dan arahan dari promotor disertasi saya, Dr. H. Muhammad Faried, serta Ko-Promotor Prof. Dr. Hafied Cangara. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Hj. Neni Yulianita, M.Si., yang datang jauh-jauh dari Bandung, serta kepada semua pihak yang mendukung saya,” ujar Rara dengan penuh rasa terima kasih.

Dalam kesempatan tersebut, Rara juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada keluarga. “Terima kasih kepada orang tua saya, Bapak Drs. Abdullah RB, M.Pd.I, dan Ibunda Dra. Darma, atas doa dan dukungan yang tak ternilai. Kepada mertua saya, Bapak Fransiskus Nahak Klau dan Mama Rosalinda Sesfao, terima kasih atas kasih sayang dan dukungan luar biasa yang mereka berikan,” tambahnya.

Ia juga tidak lupa untuk mengungkapkan rasa terima kasih khusus kepada suami tercinta, C. DR Stanis Klau, S.Sos., I., M.M., M.I.Kom., yang selalu memberikan dukungan penuh, serta kepada anak-anaknya: Syuaaebatul Aslamiah Putri Klau, Athwiyah Ramadhani Putri Klau, Andi Pangeran Wafiq Aisar, Nur Zizah Ramadhani Putri Klau, Minasaraja Raka Klau, dan Katuas Pakaraja Klau, yang menjadi sumber kekuatan dan inspirasi dalam hidupnya.

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada saudara-saudari dan sahabat-sahabat yang selalu mendukung saya, meskipun tidak bisa saya sebutkan satu per satu,” tuturnya.

Usai menjalani ujian yang penuh tantangan dengan sejumlah pertanyaan dari penguji, promotor, dan ko-promotor, Ketua Sidang, Prof. Dr. Phil. Sukri, mengumumkan bahwa Sitti Maesurah dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. “Dari hasil penilaian bersama penguji, Sitti Maesurah dinyatakan lulus dengan sangat memuaskan. Tepat pukul 15.00 WITA, ia berhak mengenakan gelar Doktor Ilmu Komunikasi,” ujar Prof. Sukri dengan bangga.

Dr. H. Muhammad Faried, promotor disertasi Sitti Maesurah, memuji kecerdasan dan ketekunannya dalam menyelesaikan program doktoral ini. “Sitti Maesurah adalah sosok yang cerdas. Penelitiannya memperlihatkan harmonisasi yang sangat menarik antara budaya Bugis perantau dan warga lokal di Malaka. Penelitian ini menegaskan bahwa integrasi etnis tidak hanya memperkaya keragaman budaya, tetapi juga menciptakan sinergi sosial dan ekonomi yang berkelanjutan,” ungkap Dr. Faried.

Lebih lanjut, Dr. Faried menyoroti dimensi kemanusiaan dalam penelitian Rara yang menunjukkan kepedulian terhadap kaum yang terpinggirkan. “Saya berharap penelitian ini memberikan manfaat tidak hanya bagi masyarakat Bugis di Sulawesi, tetapi juga bagi masyarakat Malaka di NTT,” tambahnya.

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone, Prof. Dr. H. Syahabuddin, M.Ag., turut hadir menyaksikan ujian promosi doktor Sitti Maesurah, bersama sejumlah wakil rektor dan jajaran civitas akademika IAIN Bone. Sebagai informasi, Sitti Maesurah sebelumnya adalah alumni S1 Universitas Fajar dan S2 Universitas Islam Bandung. Kini, ia juga mengabdi sebagai dosen di IAIN Bone.

Setelah meraih gelar doktor, Sitti Maesurah berharap penelitian yang dilakukannya dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu komunikasi dan mempererat hubungan antar etnis di Indonesia. “Saya berharap hasil penelitian ini bisa menjadi referensi untuk meningkatkan kualitas hubungan antar budaya, khususnya bagi masyarakat yang terlibat dalam proses integrasi etnis,” ujar Rara.

Dengan berhasilnya Sitti Maesurah meraih gelar doktor, ini menjadi bukti bahwa tekad, dedikasi, dan kerja keras dalam dunia pendidikan dapat membuahkan hasil yang membanggakan. Semua pihak yang terlibat dalam perjalanan akademiknya mengucapkan selamat dan berharap kesuksesan terus menyertai langkah Sitti Maesurah di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *