WaraNews.id — Beban penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, terutama pada kelompok usia dewasa, lansia, serta individu dengan penyakit penyerta. Guna meningkatkan kesadaran masyarakat, Satgas Imunisasi Dewasa dari Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) menggelar diskusi media bertajuk “Perlindungan Populasi Dewasa dari Pneumonia Melalui Vaksinasi”.
Pneumonia, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merupakan penyebab utama kematian akibat penyakit infeksius di dunia. Penyakit ini sangat berdampak pada anak di bawah usia lima tahun serta lansia, terutama bila disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae yang berperan besar dalam kasus rawat inap dan kematian.
Di Indonesia sendiri, pneumonia masih berada dalam 10 besar penyebab kematian. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2022, angka kematian akibat penyakit ini mencapai 5–7%, bahkan lebih tinggi pada kelompok lansia. WHO merekomendasikan vaksinasi pneumokokus sebagai salah satu cara paling efektif untuk menekan angka kesakitan, rawat inap, dan kematian akibat pneumonia.
Respons Satgas Imunisasi Dewasa
Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI telah menyusun Jadwal Imunisasi Dewasa yang secara khusus merekomendasikan vaksinasi pneumonia bagi orang dewasa dan lanjut usia. Saat ini, tersedia vaksin pneumokokus generasi terbaru dengan cakupan perlindungan lebih luas terhadap berbagai serotipe Streptococcus pneumoniae, termasuk yang paling sering menyebabkan infeksi berat.
Namun, tantangan besar masih dihadapi, yakni rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi dewasa. Banyak orang masih menganggap vaksinasi hanya perlu dilakukan di masa kanak-kanak, padahal perlindungan terhadap penyakit infeksi seharusnya dilakukan sepanjang hidup.
Kementerian Kesehatan RI dalam sambutan pembukaan diskusi menegaskan pentingnya upaya pencegahan terintegrasi. Pendekatan itu meliputi penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta vaksinasi sebagai bagian dari strategi menurunkan beban pneumonia di Indonesia.
Vaksinasi: Kunci Perlindungan Imunitas Dewasa
Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD, K-AI, FINASIM, selaku Penasihat Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, menjelaskan bahwa seiring bertambahnya usia dan munculnya penyakit penyerta, daya tahan tubuh terhadap infeksi ikut menurun.
“Vaksinasi menjadi kunci penting dalam memperkuat daya tahan tubuh kelompok dewasa dan lansia terhadap infeksi pneumokokus,” ujar Prof. Samsuridjal.
Hal senada disampaikan oleh Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA, MARS, SH, Ketua Umum PP PAPDI periode 2025–2028. Ia menekankan pentingnya memperluas cakupan vaksinasi sebagai langkah strategis dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia.
“Vaksinasi tidak hanya mencegah penyakit dan kematian, tapi juga mengurangi beban biaya kesehatan, khususnya pada kelompok rentan,” kata Dr. Eka.
Pembaruan Jadwal Imunisasi Dewasa 2025
Sebagai penutup, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, mengumumkan pembaruan Jadwal Imunisasi Dewasa 2025. PAPDI kini merekomendasikan vaksin pneumokokus untuk orang dewasa mulai usia 18 tahun (vaksin konjugat), serta vaksin polisakarida mulai usia 50 tahun.
Salah satu vaksin terbaru, PCV-20, telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pada September 2024 dan kini tersedia di berbagai rumah sakit di Indonesia.
“Satgas terus melakukan kajian terhadap perkembangan vaksin-vaksin baru dan memperbarui jadwal imunisasi secara berkala. Tujuannya adalah memudahkan tenaga kesehatan dalam menerapkan vaksinasi di praktik klinis,” ujar dr. Sukamto.
Jadwal Imunisasi Dewasa 2025 dapat diakses oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat melalui situs resmi: www.satgasimunisasipapdi.com. Dengan bertambahnya jenis vaksin yang direkomendasikan, diharapkan perlindungan terhadap pneumonia semakin luas, termasuk mencegah komplikasi serius yang dapat terjadi pada orang dewasa dan lansia.