WaraNews.id — Barcelona terus menjaga mimpi indah meraih treble musim ini setelah menumbangkan rival abadi mereka, Real Madrid, dalam laga dramatis final Copa del Rey yang digelar Minggu (27/4) pagi WIB. Laga yang penuh tensi tinggi itu berakhir dengan kemenangan 3-2 untuk Blaugrana—dan berlangsung sampai babak perpanjangan waktu!
Kemenangan ini bukan hanya soal gengsi El Clasico, tapi juga jadi langkah penting dalam upaya Barca meraih tiga gelar sekaligus musim ini: Copa del Rey, La Liga, dan Liga Champions. Satu sudah di tangan, dua lagi tinggal berjuang!
Satu Turun, Dua Lagi!
Usai merengkuh Copa del Rey, Barcelona kini fokus menatap dua medan tempur lainnya. Di La Liga, mereka masih unggul empat poin dari Real Madrid. Pertemuan krusial antara dua raksasa itu bakal terjadi pada 11 Mei, dan dipastikan jadi laga penentu dalam perburuan gelar domestik.
Sementara di Liga Champions, pasukan Xavi sudah bersiap tempur menghadapi Inter Milan di semifinal. Laga dua leg ini dimulai pertengahan pekan depan dan diprediksi bakal berlangsung ketat.
Duel Panas di Final Copa del Rey
Pertandingan berjalan seru sejak menit awal. Barcelona membuka keunggulan lewat roket dari Pedri di babak pertama. Gelandang muda itu melepaskan tembakan jarak jauh yang menghujam pojok atas gawang Courtois—tak terbendung, tak terjangkau.
Namun Real Madrid, seperti biasa, tak tinggal diam. Dalam tujuh menit ajaib di babak kedua, mereka balik memimpin. Mbappe memamerkan keahliannya lewat tendangan bebas cantik di menit ke-70, lalu Tchouameni menambah luka lewat sundulan dari sepak pojok.
Saat tekanan makin menggila, Barca kembali menunjukkan mental baja. Lamine Yamal menyodorkan umpan terobosan matang kepada Ferran Torres, yang memanfaatkan kesalahan Courtois yang terlalu cepat maju. Torres menyarangkan bola ke gawang kosong dan menyamakan kedudukan jadi 2-2.
Kounde Jadi Pahlawan
Laga pun berlanjut ke babak tambahan, dan di sinilah Jules Kounde naik panggung. Bek asal Prancis itu merebut bola dari lini belakang Madrid, lalu melepaskan tembakan dari luar kotak penalti—Courtois tak mampu menghalaunya. Gol kemenangan, gol yang bisa jadi awal dari sejarah treble!