Waranews.id — Pemerintah Kabupaten Gowa menunjukkan komitmen penuh dalam mendukung percepatan pembangunan Bendungan Jenelata, salah satu proyek strategis nasional (PSN) di Sulawesi Selatan yang diharapkan menjadi solusi bagi masalah air, pertanian, dan pengendalian banjir di kawasan selatan.
Hal ini ditegaskan oleh Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, saat mendampingi Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel, Agus Salim, dalam kunjungan lapangan di lokasi pembangunan Bendungan Jenelata, Kecamatan Manuju, Selasa (21/10).
“Alhamdulillah hari ini kita berdiskusi bersama Bapak Gubernur, Bapak Kajati, dan BBWS Pompengan Jeneberang untuk menyelesaikan semua kendala agar pembangunan bendungan ini tidak terhambat,” ujar Bupati Husniah.
Bupati Husniah menegaskan, Pemkab Gowa siap turun langsung ke lapangan setiap dua bulan sekali untuk memastikan progres berjalan sesuai rencana. Menurutnya, tahap keempat pembebasan lahan yang saat ini sedang dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang ditargetkan rampung pada Februari 2026.
“Insya Allah kami akan rutin memantau dan turun langsung untuk memastikan semua berjalan baik. Ini bukan sekadar proyek, tapi harapan masyarakat Gowa dan sekitarnya,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman memberikan apresiasi terhadap komitmen dan kolaborasi lintas instansi dalam mendorong percepatan proyek strategis nasional ini. Ia menyebut progres pembangunan Bendungan Jenelata kini telah mencapai hampir 20 persen, dengan target fisik selesai pada 2028.
“Kami ingin akselerasi konstruksi berjalan lebih cepat lagi. Proyek ini bukan hanya soal bendungan, tapi investasi untuk petani dan masyarakat, sebagai pengendali banjir, sumber air, dan penggerak ekonomi pertanian serta pariwisata,” kata Gubernur Andi Sudirman.
Ia juga meminta agar rapat koordinasi rutin dua bulanan dilakukan di lokasi proyek, sebagai bentuk pengawasan langsung terhadap progres di lapangan.
“Nanti saya bersama Ibu Bupati Gowa akan rutin kesini. Harus ada jadwal tetap agar semua pihak bisa memantau langsung dan tidak kehilangan arah,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kejati Sulsel, Agus Salim, menegaskan bahwa pendampingan hukum dari kejaksaan menjadi bagian penting dalam memastikan proyek strategis ini berjalan aman dan bebas dari persoalan hukum.
Menurutnya, proyek senilai Rp4,1 triliun itu telah menunjukkan kemajuan signifikan, dengan sekitar Rp1 triliun dana yang sudah berputar di kawasan tersebut.
“Saya sudah mendampingi pembangunan Jenelata ini hampir satu tahun enam bulan. Progresnya luar biasa, hampir 20 persen. Ini bukan hanya proyek infrastruktur, tapi investasi sosial untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Agus Salim juga menekankan, pembangunan bendungan ini akan memberi manfaat besar bagi warga. Selain mengairi 25 ribu hektar sawah di empat kabupaten, bendungan tersebut akan menjadi cadangan air sebesar 226 juta liter dan membuka peluang ekonomi baru di sektor pertanian dan wisata.
“Cara berpikir saya sederhana, kalau masyarakat sejahtera, angka kriminal turun. Bendungan ini bisa jadi sumber kehidupan baru bagi rakyat,” pungkasnya.
Proyek Bendungan Jenelata diharapkan tidak hanya meningkatkan ketahanan air dan pangan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan ekonomi lokal di wilayah Gowa dan sekitarnya. Pemerintah daerah berkomitmen menjadikan proyek ini bukan sekadar simbol pembangunan, melainkan sarana nyata untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Husniah turut didampingi Kepala Dinas Perkimtan, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Kesehatan, serta sejumlah camat di Kabupaten Gowa.











