Pemkab Luwu Timur Gandeng FKM Unhas Susun Master Plan RSUD Malili

WaraNews.id — Pemerintah Kabupaten Luwu Timur terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Salah satu langkah nyatanya adalah dengan mendorong percepatan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malili Tipe B, yang kembali dibahas secara serius dalam seminar penyusunan Master Plan bersama Tim Pelaksana Swakelola Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM-UNHAS), Jumat (28/08/2025) di Ruang Rapat Sekda, Kantor Bupati Luwu Timur.

Seminar ini menjadi tonggak penting dalam proses perencanaan menyeluruh pembangunan RSUD Tipe B Malili. Dalam paparannya, Staf Ahli Hukum dan Pemerintahan Pemkab Lutim, Andi Juana Fachruddin, menegaskan bahwa lahan seluas 13 hektar yang telah disiapkan untuk pembangunan rumah sakit telah dipastikan bebas dari persoalan kepemilikan.

“Pada awal pertemuan bulan Juli lalu, kita merencanakan di atas lahan 7,5 hektar. Kini sudah diperluas menjadi 13 hektar, dan sudah dipastikan tidak ada permasalahan legal atas tanah tersebut,” ujarnya.

Pembangunan rumah sakit ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan bentuk nyata kehadiran negara di tengah masyarakat, terutama dalam menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan yang semakin mendesak. Sekretaris Dinas Kesehatan, dr. Helmi Kahar, menuturkan bahwa RSUD Malili akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas esensial, seperti blok rawat jalan, rawat inap, instalasi gawat darurat (IGD), instalasi bedah sentral, ruang terbuka hijau, dan fasilitas penunjang lainnya.

“Ini adalah langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas pelayanan kesehatan yang mudah diakses, berkualitas, dan berkelanjutan,” katanya.

Kehadiran RSUD Tipe B Malili juga didukung oleh kajian mendalam dari tim ahli FKM UNHAS. Achmad Ansar, perwakilan tim dari Magister Administrasi Rumah Sakit, memaparkan bahwa pembangunan rumah sakit ini didasarkan pada pertimbangan geografis, pertumbuhan penduduk, dan beban layanan di RSUD I Lagaligo.

“Kami telah berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, dan berdasarkan data, penduduk Luwu Timur terus bertambah dengan rata-rata pertumbuhan 1,72% per tahun sejak 2020 hingga 2024. Ditambah lagi, RSUD I Lagaligo kini sering mengalami overload layanan, bahkan banyak rujukan dari luar Luwu Timur. Ini menjadi bukti bahwa Luwu Timur sangat membutuhkan rumah sakit baru dengan kapasitas dan layanan lebih baik,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa tahapan penyusunan Master Plan RSUD Tipe B Malili mencakup kompilasi data primer dan sekunder, analisis kondisi internal dan eksternal, perumusan program fungsi rumah sakit, hingga rencana induk dan pentahapan pembangunan.

Seminar ini turut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan daerah, antara lain Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Andi Tabacina Akhmad, jajaran Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Desa Puncak Indah Muhammad Cakir, serta unsur lainnya.

Dengan hadirnya RSUD Tipe B Malili di masa mendatang, masyarakat Luwu Timur akan semakin mudah mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke luar daerah. Ini bukan hanya pembangunan infrastruktur, tapi juga investasi besar dalam kesehatan dan masa depan masyarakat Luwu Timur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *